Rabu, 18 Mei 2011

Modul 8 Media Audio Visual Aids (AVA) atau Film

MODUL 8  PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI DASAR

Deskripsi Mata Kuliah
Mata Ajar / SKS                     : Penyuluhan dan Konsultasi Gizi Dasar/2 SKS
                                                  (120 menit)
Program/ Angkatan                   : Reguler/ 2011
Semester/ Tahun ajaran             : 4/ 2011- 2012
Nama Dosen                            : John Amos, SKM, MKes
Pokok Bahasan                        : Media Audio Visual (AVA) atau FILM
Standar Kompetensi                   : Mahasiswa  mampu menjelaskan tentang film
                                                   dalam pengembangan video penyuluhan gizi
Kompetensi Dasar                     : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
                                                    pengertian film itu sendiri, jenis film dan hal- hal
                                                    yang terkait dalam pembuatan film tersebut
Indikator                                  :  1.Mampu menjelaskan jenis- jenis film
                                                   2. Bisa menjelaskan tentang hak cipta dalam film
                                                   3. Mampu menjelaskan bagaimana memulai
                                                       sebuah shooting 
                                                  4. Mampu menjelaskan tentang penyusun tim film
5.  Mampu menjelaskan  produksi film
6. Mampu menjelaskan tata suara yang ada dalam
    film
Metode                                    : Ceramah, tanya jawab dan praktik
Media                                      : Handicam, Komputer, LCD Proyector

Kegiatan Pembelajaran termasuk evaluasi:
Waktu
Kegiatan Dosen
Kegiatan Mahasiswa
1. Pendahuluan
    (15 menit)
- Memberi salam
- Menjelaskan judul, pokok bahasan,
   tujuan, dan manfaat pembelajaran
- Menjawab salam
- Mendengarkan

2. Kegiatan
    Inti: Kuliah
    dan diskusi
    (120 menit)
- Menjelaskan materi tentang pengertian
   film, jenis film dan hak cipta dalam
   pembuatan film
- Memberikan kesempatan peserta didik
   bertanya dan responsive
- Memberikan jawaban atas pertanyaan
   yang diajukan
- Menjelaskan materi tentang cara
   memulai sebuah shooting dan
   penyusunan tim produksi
- Memberikan jawaban atas pertanyaan
   yang diajukan
- Memberikan kesempatan peserta didik
   bertanya dan responsive
- Menjelaskan materi tentangproduksi fil
   dan tata suara dalam film  
- Memberikan kesempatan peserta didik
   bertanya dan responsive
- Memberikan jawaban atas pertanyaan
   yang diajukan           
- Mendengarkan
  dan mencatat
- Bertanya dengan
   kritis
- Mendengarkan
  dan mencatat
- Mendengarkan
  dan mencatat
- Bertanya dengan
   kritis
- Mendengarkan
   dan mencatat
- Bertanya dengan
   kritis
- Mendengarkan
  dan mencatat
- Bertanya dengan
   kritis
- Mendengarkan
  dan mencatat
3. Penutup (15 menit)
- Melakukan evaluasi secara tertulis
  (kuis)
- Memberikan jawaban kuis
- Merangkum hasil pembelajaran
- Memberi salam
- Menjawab
   pertanyaan pada
   selembar kertas
- Mengoreksi
   lembar jawaban
   teman
- Mendengarkan
- Menjawab salam
 
KEGIATAN BELAJAR 1
Jenis- Jenis Film, Hak Cipta Film dan Memulai Sebuah Shooting


A.     Jenis- jenis Film
Sebelum kita membahasa tentang produksi film ada baiknya kita mengetahui jenis- jenis film yang bisa di produksi untuk berbagai keperluan, yaitu:
a.         Film Dokumenter ( Dokumentary Films )
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan yang di buat sekitar tahun 1890- an. Tiga pulh enam tahun kemudian, kata “dokumenter” kembali digunakan dalam pembuatan film dan kritikus film asal inggris Jhon Grierson untuk film Moana (1926) karya robert Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif mempresentasikan realitas ( Susan hayward, Key conceptsin Cinema Studies, 1996, hal 72.
Sekalipun Grierson mendapat tentangan dari berbagai pihak, pendapatnya tetap relevan sampai saat ini. Film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui bahwa film dokumenter tak lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan dan propaganda bagi sekelompok oang atau kelompok tertentu.
Intinya film dokumenter tetap berpijak pada hal- hal senyata mungkin. Seiring dengan perjalanan waktu, muncul berbaga aliran dari film dokumenter, misalnya dokudrama. Dalam dokudrama terjadi reduksi realita demi tujuan- tujuan estetis agar gambar dan cerita menjadi lebih menarik. Sekalipun demikian, jarak antara kenyataan dan hasil yan tersaji lewat dokudrama biasanya tak berbeda jauh. Dalam dokudrama, tetap jadi pakem pemegangya.
Kini dokumenter menjadi sebuah tren tersendiri dalam perfilm dunia . Para pembuat film bisa bereksperimen dan belajar tentang banyak hal ketika terlibat dalam produksi film dokumenter. Tak hanya itu film dokumenter mempunyai keuntungan dalam jumlah yang cukup memuaskan. Ini dilihat dari banyaknya film dokumenter yang bisa kita lihat pada siaran televisi seperti siaran program National Geogrhapic and Animal Planet . Selain untuk komsumsi televisi, film dokumenter juga lazim diikutsertakan dalam berbagai festival film di dalam dan luar negeri.
Di indonesia, produksi film dokumenter untuk televisi dipelopori oleh stasiun televisi pertama yaitu TVRI. Baragam film dokumenter tentang kebudayaan, flora dan fauna indonesia telah dihasilkan oleh TVRI. Memasuki era televisi swasta tahun 1990, pembuatan film dokumenter untuk televisi tidak lagi dimonopoli oleh TVRI. Semua televisi swasta menayangkan program film dokumenter, baik produksi sendiri maupun membelinya dari sejumlah rumah produksi.
Salah satu gaya film dokumenter yang banyak dikenal orang, salah satunya karena ditayangkan secara serentak oleh lima stasiun televisi swasta dan TVRI yaitu Anak Saribu Pulau. Dokudrama ini ternyata banyak dikuasai olehbanyak  kalangan sehingga sekitar enam tahun kemudian prgram yang hampir sama dengan judul Pustaka Anak Nusantara di produksi untuk konsumsi televisi. 

b.               Film Pendek ( Short Films)
Durasi cerita film pendek biasanya dibawah 60 menit. Dibanyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan Amerika Serikat, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/ sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang.
 Jenis film ini banyak dihasilkan olaeh para mahasiswa jurusan film atau orang/ kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok ke rumah- rumah produksi atau saluran televisi.

c.                Film Cerita Panjang ( Feature- Length Films)
Film dengan durasi lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90- 100 menit. Film yang diputar di bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini. Beberapa film, misalnya Dances With Wolves, bahkan berdurasi lebih dari 120 menit. Film- film produksi india rata- rata berdurasi hingga 180 menit.
d.      Film- Film Jenis lain
Film ini diproduksi untuk kepentingan institusi tertentu berkaitan dengan kegiatan yang mereka lakukan, misal tayangan “Usaha anda” di SCTV. Film ini sendiri berfungsi sebagai alat bantu untuk presentasi.
Iklan Televisi ( TV Comersial )
            Film ini diproduksi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik tentang produk (iklan produk ) maupun layanan masyarakat ( iklan layanan masyarakat atau public service announcement/ PSA). Iklan produk biasanya menampilkan produk iklan secara eksplisit artinya ada stimulis audio visual yang jelas tentang produk tersebut. Sedangkan iklan layanan masyarakat menginformasikan tentang kepedulian sutu produsen terhadap fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan tersebut. Dengan demikian, iklan layanan masyarakat umumnya menampilkan produk secara implisit.
Program Televisi ( TV Programme )
            Program ini diproduksi untuk komsumsi pemirsa televisi. Secara umum produksi televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu cerita dan non cerita. Jenis cerita terbagi menjadi dua kelompok yakni kelompok fiksi dan kelompok non fiksi. Kelompok fiksi memproduksi film serial ( TV Series), Film televisi/ FTV ( populer lewat saluran SCTV) dan film cerita pendek.
            Kelompok non fiksi menggarap aneka program pendidikan, film dokumenter atau profil tokoh dari daerah tertentu. Sedangkan program non cerita sendiri menggarap variety show, TV quiz, Talkshow dan liputan atau berita.
Video Klip ( Music Video )
            Sejatinya video klip adalah sarana bagi para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Dipopulerkan pertama kalinya lewat saluran MTV tahun 1981.
            Di Indonesia sendiri video klip ini berkembang sebagi bisnis yang menggiurkan seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuh sebagai alira dan industri tersendiri. Beberapa rumah produksi mantap memilih video klip menjadi bisnis utama meraka. Di Indonesia, tak kurang dari 60 video klip di produksi tiap tahunnya.


B.     HAK CIPTA DALAM  FILM
Pada mulanya adalah cerita. Suatu  rangkaian produksi film dimulai dari cerita, apakah itu novel, cerpen, puisi, cerita bersambung di majalah atau koran maupun dalam bentuk skenario.
Didalam skenario semuanya, semua informasi tentang suara( audio) dan gambar( visual) yang akan ditampilkan dalam sebuah film dikemas dalam benuk siap pakia untuk produksi film. Ruang, waktu, peran dan aksi semua dibungkus dalam skenario.  Bolehlah kita ibaratkan skenario bak tulang punggung, karena kepadanyalah semua aktivitas produksi film bertumpu.
Oleh karena itu sebaiknya segala hal yang berkaitan dengan skenario, terutama soal hak cipta diurus tuntas sebelum sebuah produksi film dimulai. Memang urusan hak cipta ini dipandang pelik karena berurusan dengan aneka pasal perjanjian.
Sebagai produser, anda wajib meminta ijin tertulis dare si pemilik cerita sebelum hasil karyanya dituangkan dalam bentuk skenario. Sebelum senario lahir, pastikan segala hal yang menyangkut hak dan kewajiban sudah tertuang dalam pasal- pasal hitam di atas putih.
Dalam perjanjian kerja tentunya segala hak anda sebagi produser unutk memproduksi film anda berdasarkan cerita tersebut. Berikut ini yang sebaiknya termasuk dalam perjanjian pengalihan hak cipta dari si pemilik cerita kepada produser.Butir- butir ini perlu dicermati, jika anda tidan punya pos anggaran untuk pengacara untuk membela anda nanti di pengadilan.
Hak produser mencakup hal- hal berikut ini:
a.       Mengadaptasi cerita ( fiksi dan non fiksi) kedalm medium film atau video
b.      Mengedarkan dan mempertunjukan cerita tersebut kepada publik dalam bentuk film, video,dan home video dan internet untuk waktu sekurang- kurangnya 50 tahun
c.       Memproduksi dan mengedarkan informasi tentang semua kegiatan yang perlu diketahui publik seputar proses pembuatan film
d.      Memproduksi segala bentuk Merchandise untuk keperluan promosi dan distribusi
e.       Bekerja sama dengan semua media dalam upaya mempublikasikan dan mempromosikan segala hal yang menyangkut produksi film tersebut
f.        Mengikut sertakan film tersebut dalam festival film di dalam dan luar negeri
g.       Mengikut sertakan pemegang hak cipta dalam semua bentuk promosi dan publikasi yang berkaitan dengan produksi dan distribusi film
Kewajiban produser mencakup hal sebagai berikut:
a.       Menjaga nama baik pemegang hak cipta cerita
b.      Membayar kompensasi untuk semua hal yang anda ingin peroleh
c.       Memenuhi segala kebutuhan akomodasi dan transportasi si pemegang hak cipta sehubungan dengan keikutsertaan dirinya di semua bentuk publiksi dan promosi yan anda lakukan

C.     MEMULAI SEBUAH SHOOTING
Sebelum masuk ke proses shooting, yang harus dilakukan adalah merencanakan apa yang harus dilakukan. Yang pertama adalah membuat script breakdown, yaitu mengurai tiap- tiap adegan dalam skenario menjadi daftar sejumlah informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk keperluan shooting. Proses ini memungkinkan untuk mengetahui rincian kebutuhan shooting , berikut biaya yang dibutuhkan untuk keperluan shooting serta memungkinkan mengatur jadwal shooting
Script Breakdown
            Untuk membuat script breakdown, membutuhkan script breakdown sheet yaitu lembaran berisi informasi tentang setiap adegan yang ada dalam film. Segala keperluan shooting untuk tiap adegan diurai dalam satu lembar script breakdown sheet. Tiap lembarannya memuat informasi sebagai berikut:
a.      Date
Yaitu merupakan bagian yang mencantumkan tanggal saat script down sheet ini diisi
b.      Script version date
Disini, tanggal yang dicantumkan adalah tanggal versi skenario yang dipakai untuk menyiapkan shooting
c.       Production Company
Cantumkan nama dan nomor telepon dari rumah produksi yang memproduksi film anda
d.      Breakdown page no
Nomor halaman dari lembar breakdown yang dibuat. Butir ini membantu mengontrol apa telah selesai mengerjakannya secara berurutan, adegan demi adegan. Biasanya nomor halam ini sama dengan nomor adegan. Kecuali bila untuk satu adegan membutuhkan lebih dari satu lembar breakdown
e.      Title/ on of episodes
Dibagian ini, dituliskan judul film yang diproduksi. Jika yang dikerjkan adalah film seri, mini seri atau sinetron maka cantumkan juga nomor  episode.
f.        Page count
Adalah panjang atau porsi dari adegan dalam skenario yand diurai. Biasakan membagi skenario menjadi delapan bagian. Bila adegan mempunyai panjang 2/8 halaman, tuliskan angka 2/8. Page count sangat tergantung dari format penulisan skenario, seberapa rumit dan kalosal sebuah adegan. Sebuah skenario yang ditulis dengan format berbeda menghasilkan page count yang berbeda pula. Adegan  sepanjang 2/8 halam mungkin memerlukan waktu lebih lama dibandingkan adegan lain dengan pege count lebih besar bila ia melibatkan banyak orang atau ruangna yang sangat besar dengan pergerakan orang dan kamera yang rumit. Page count bukanlah ukuran mutlak untuk mengetahui berapa lama sebuah adegan di shoot. Namun page count membantu mengukur porsi dari masing- masing adegan dalam sebuah film.
g.      Location or set
Cantumkan lokasis sesuai dengan skenario, untuk memudahkan identifikasi antara satu adegan dengan adegan lain
h.      Scene on
Tuliskan nomor adegan sesuai dengan yang tercantum dalam skenario
i.        Int/ Ext
Bagian ini menandakan dimana satu adegan terjadi. Int adalah untuk interior artinya adegan dilakukan di dalam ruangan. Sementara ext untuk exterior, dimana adegan diambil di luar ruangan.
j.        Day/ Night
Bagian ini menandakan waktu adegan. Day untuk siang hari dan night untuk malam hari
k.      Description
Gambaran kejadian spesifik yang ada dalam adegan, untuk mempermudah ingatan, dengan cara dan tidak perlu lagi membolak balik skenario untuk mengingat- ingat apa yang terjadi dalam skenario
l.        Cats
Pada bagian ini dituliskan semua pemeran yang melakukan dialog termasuk peran pendukung, semuanya diurut berdasarkan pentingnya peran. Nomor ini tidak boleh diubah- ubah untuk mengetahui porsi masing- masing peran
m.    Wardobe
Bagian ini untuk mencatat pakaian yang dikenakan oleh pameran adegan ini.
n.      Extras/ Atmosphere
Cantumkan jumlah orang yang dibutuhkan untuk mendukung suasana ( crowd)  dalam sebuah adegan
o.      Make up/ hair do
Cantumkan catatan khusus tentang tata rias dan tata rambut untuk tiap peran dan crowd
p.      Extras/ Silent Bits
Yang termasuk pada bagian ini adalah para pemeran yang tidak melakukan dialog yang tidak tergabung dalam crowd.
q.      Stunts/ Stand Ins
Untuk melakukan beberapa adegan, dibutuhkan pemeran pengganti untuk adegan berbahaya (stunt)  atau satu pengganti dengan wajah si pemeran utama ( stand in)
r.       Vehicles/ Animals
Apabila ada kendaraan( vehicles) yang nanti tampak dalam gambar( frame ), catat segala informasi tentang kendaraan tersebut di bagian ini, termasuk tahun, warna dan jumlah kendaraan. Apabila film membutuhkan hewan/ animal, pastikan apakah membutuhkan pawang maupun pelatih hewan.
s.       Props, set dressing, greenery
Props adalah semua benda yang dipakai atau dibawa oleh cast dan extras, misalnya pipa cangklong. Set dressing adalah merupkan tata lokasi, dimana shooting diatur dan dihias oleh seorang set dress. Greenery adalah semua tanaman yang dipinjam, disewa atau dibeli karena bukan merupakan bagian dari lokasi.
t.        Sound Effect/ Music
Bebebrapa adegan mungkin membutuhkan efek suara tertentu. Adegan film anda mungkin juga membutuhkan music, baik sebagai latar belakang maupun untuk dinyanyikan oleh cast.
u.      Securty/ Teachers
Terkadang dalam film membutuhkan tenaga petugas keamanan untuk memastikan kelancaran shooting untuk adegan atau lokasi tertentu.
Teachers diperlukan , apabila bermaksud menyediakan guru untuk mengajar para pameran anak di sela- sela waktu shooting.
v.      Special effect
Dicantumkan semua kebutuhan efek khusus seperti: ledakan, penghancuruan, pembakaran, tata rias khusus dan sebagainya.
w.     Estimated No. Of set Ups
Pada bagian ini memperkirakan berapa sudut bagian pengambilan gambar( set up ) untuk sebuah adegan.
x.      Estimated Production time
Setelah memastikan jumlah set up, perkirakan waktu yang diperlukan  
Untuk menyiapkan set up dan memamerkan gambar setiap set up. Tulislah total waktu untuk semua set up di bagian ini.
y.       Special Equipment
Catat peralatan shooting yang dibutuhkan seperti steadycam, under water camera, dan lensa tele.
z.       Production Notes
Bagian ini memuat semua keperluan yang belum tersebut di bagian- bagian sebelumnya serta membutuhkan waktu, tenaga dan biaya khusus.
            Di indonesia script breakdown dikerjakan oleh asisten sutradara. Namun tak ada salahnya kita membuat script breakdown versi kita, dengan berdiskuis dengan sutradara sesuai dengan konsep kreatif yang ada di kepala.

TUGAS
1.      Jelaskan lah pembagian dari film itu sendiri dan contoh penerapan nya yang biasa ditemukan dalam sebuah film!
2.      Apakah kewajiban dan hak seorang produser dalam sebuah film, dan jelaskan  bagaimana agar pengaruhnya dalam sebuah film!
3.      Jelaskanlah apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film beserta contohnya!
 
SENARAI
1.      Film dokumenter adalah filim yang memuat kebudayaan dan adat istiadat jaga flora dan fauna
2.      Film Pendek ( Short Films) adalah film yang hanya mempunyai durasi 60 menit
3.      Film cerita panjang (Feature- Length Films) adalah film yang berdurasi 90- 100 menit dan biasanya digunakan atau diputar di bioskop
4.      Script breakdown, yaitu mengurai tiap- tiap adegan dalam skenario menjadi daftar sejumlah informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk keperluan shooting
5.      Date yaitu merupakan bagian yang mencantumkan tanggal saat script down sheet ini diisi
6.      Script version date disini, tanggal yang dicantumkan adalah tanggal versi skenario yang dipakai untuk menyiapkan shooting
7.      Breakdown page no adalah  nomor halaman dari lembar breakdown yang dibuat
8.      Page count adalah panjang atau porsi dari adegan dalam skenario yand diurai
9.      Int/ Ext adalah  bagian ini menandakan dimana satu adegan terjadi
10.  Day/ Night adalah bagian ini menandakan waktu adegan
11.  Description adalah gambaran kejadian spesifik yang ada dalam adegan, untuk mempermudah ingatan, dengan cara dan tidak perlu lagi membolak balik skenario untuk mengingat- ingat apa yang terjadi dalam skenario
12.  Cats adalah bagian yang berisi semua pemeran yang melakukan dialog termasuk peran pendukung, semuanya diurut berdasarkan pentingnya peran
13.  Stunts adalah pemeran pengganti  yang dipakai untuk melakukan adegan berbahaya
14.  Props adalah semua benda yang dipakai atau dibawa oleh cast dan extras
15.  Estimated No. Of set Ups adalah bagian yang memperkirakan berapa sudut bagian pengambilan gambar( set up ) untuk sebuah adegan
16.   Estimated Production time adalh total waktu yang digunakan pada set up
17.  Special Equipment adalah catatan peralatan shooting yang dibutuhkan seperti steadycam, under water camera, dan lensa tele.
18.  Production Notes adalah Bagian yang memuat semua keperluan yang belum tersebut di bagian- bagian sebelumnya serta membutuhkan waktu, tenaga dan biaya khusus.


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Menyusun Tim Produksi, Produksi Film Dan Tata Suara Dalam Film

A.     MENYUSUN TIM PRODUKSI
1.   Tim Inti
Setidaknya ada enam orang yang dibutuhkan dalam tim inti ini yaitu: produser, sutradara, manejar produksi, penata potografi dan asisten sutradara.
a.                  Produser/ Producer
Produser mengepalai departement produksi yang bisa dijadikan penggerak awal sebuah produksi film. Sebagaimana kerap tercantum dalam opening credit title ada lebih dari satu orang yang menyandang predikat setara produser dalam sebuah produksi film, yaitu:
ü      Executive producer ( s)
Predikat ini umunya disandang oleh satu atau sejumlah orang yang menjadi inisiator produksi sebuah film. Merekalah yang bertanggung jawab atas pembuatan proposal dan penggalangan dana produksi. Pada kasusu- kasus tertentu, produksi suatu film did anai oleh lebih dari satu institusi. Lazimnya institusi- institusu tersebut memiliki wakil untuk menyandang predika ini.
Di indonesia sering kali predikat ini diterjemahkan menjadi produser pelaksana. Penerjemahan agak kurang tepat. Dalam sebuah produksi film, tidak ada produser pelaksana. Yang melaksanakan produksi adalah  produser beserta departement produksi yang ia pimpin.
ü      Associate Produser ( s)
Associate Produser adalah satu atau sejumlah orang yang punya hak mengetahui jalannya produksi maupun mengajukan pertanyaan- pertanyaan seputar produksi. Sekalipun demikian associate produser tak punya hak untuk mencampuri segala keputusan yang di ambil dalam sebuah film dalam sebuah produksi film.
Prediksi ini sering kali diberikan kepada satu atau lebih orang atau institusi yang punya jasa cukup besar bagi sebuah produksi film
ü      Produser/ producer ( s)
Predikat ini disandang oleh orang yang memproduksi sebuah film, bukan membiayai atau menanam investasi daalm sebuah produksi film. Tugas seorang produser film adalah memimpin seluruh tum produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif, maupun manejemen produksi sesuai dengan aggaran yang telah disepakati oleh executive produser.
ü      Line Producer ( s)
Line producer tak ubahnya seorang penyelia, tugasnya membantu memberikan masukan dan alterntif atas masalah- masalah yang dihadapi seluruh departement dlam lingkup manejarial dan dalam batas anggaran yang sudah disepakati. Line produser tidak iktu campur dalam urusan kretif. Dengan begitu, line produser tidak terlibat dalam proses casting dan pengembangan skenario.
Jabatan ini menjadi perlu apabila, executive producer manejer produksi yang terlibat di dalam tim tidak cukup menguasai manejemen produksi. Line producer terkadang diminta oleh sejumlah sutradara yang sudah mapan yang merasa dapat bekerja dengan lebih nyaman apabila didampingi oleh orang yang kenal ritme kerja dan profesinya.
2.      Sutradara / Director
Kerja sutradar dimulai dari membedah skenario ke dalam director’s treatment yaitu konsep kreatif sutradara tentang arahan gaya pengambilan gambar. Selanjutnya sutradara mengurai setiap adegan ke dalam sejumlah shot dan sejumlah shot list yaitu uraian arah pengambilan gambar dari setiap adegan. Shot list tersebut kemudian diterjemahkan kedalam story board yaitu rangkaian gambar ala komik yang memuat informasi tentang ruang dan tata letak pemeran yang nantinya akan direkam menjadi sebuah film.
3.      Manejer Produksi/ Production Maneger
Kerja seorang manejer produksi bak koordinator hariaan yang sangat mengatur kerja dan memaksimalkan potensi yang ada dalam produksi sebuah film. Ialah yang paling bertanggung jawab dalam operasional produksi sebuah film, hungga produksi film berakhir baik urusan administrasi, anggaran, perlengkapan shooting, logistik, transportasi maupun akomodasi.
Manejer produksi memiliki satu atau lebih  asisten produksi, dimana dalam produksi film indonesia sering memanggilnya dengan unit. Unit dan unit maneger adaalah pembantu maneger produksi daalm kegiatan operasional secara sejak masa pra produksi. Asisten produksi lebih tepat kerjanya adalah mengerjakan semua hal dalam produksi film dalam arahan manejer produksi. Asisten produksilah yang memastikan agar semua keperluan shooting yang tercantum dalam script breakdown tersedia seraya melakukan pengecakan silang ke semua semanjak tahap produksi hingga shooting rampung.
Seoarang manejer produksi yang baik mampu mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dan menyiapkan alternatif sehingga produkis berjalan sesuai dengan rencana. Ia membantu produser untuk manjalankan produksi sesuai alokasi waktu yang telah disepakati. Reputasi bagus seorang meneger produksi adalah kemampuannya mendukung produser dan seluruh tim kreatif untuk menyelesaikan shooting sesuai dengan rencana kreatif dan manejerial.
Di indonesia, seorang manejer produksi di cetak dari asisten produksi yang diddik dalam berapa kali produksi film. Setelah mendapatkan pembelakalan tentang pengetahuan standar produksi film, asisten ini kemudian di promosikan sebagai manejer produksi. Jalur lain adalah melaui asisten sutradara, asisten sutradara yang baik umumnya mampu menjadi manejer produksi film yang baik pula. Sayangnya, kebanyakan asisten sutradara enggan menjadi manejer produksi dan lebih berampisi menjadi sutradara. Di Indonesia, sutradara dianggap jauh lebih bergengsi di bandingkan manejar produksi.
4.      Desainer Produksi ( Production Disegner )
Awal predikat ini dibarikan pada Willliam cameron Menzies, lantaran dianggap berperan lebih dari sekedar seorang art director. Tugas utama seoarng desainer adalah membantu sutradara menentukan suasana dan warna apa yang akan ditampilkan dalam film. Disaener produksi menerjemahkan apa yang jadi keinginan kreatif sutradara dan merancangnya. Desainer produksi kemudian membimbing story board yang sesuai. Desainer produksi juga menata ruang dan tata letak perabot, merancang nuansa cahaya dan warna seraya menggeluti elemen- elemen kreatif seperti, suara, tata rias, busana, poperty, luar bidang gambar, dan tata letak pameran. Seoarng desainer produksi un harus tau lensa apa saja yang digunakan yang bisa menciptakan efek yang sesuai dengan keinginan sutradara sampai ke gerak kamera apa saja yang dapat membuat sebuah adegan tampak mengesankan.
Untuk itu diperlukan pengetahuan yang luas dalam soal kreatif dan teknis agar seseorang desainer produksi mampu menuangkan keinginan sutradara menjadi sebuah rancangan yang mudah dimengerti oleh semua kepala departemen.
Di indonesia jabatana ini masih langka, persyaratan luas adalah salah satu sebab posisi ini jarang terisi. Biasanya fungsi kerja ini dilakukan bersama- sama antara sutradara, penata artistik, dan penata portografi. Memang banyak pihak yang belum menyadari bahwa pentingnya arti desain produksi dalam sebuah film. Banyak yang mengartikan sebagai rancanagan manajerial dalam produksi film. Ketidak tahuan ini menjadi semakin parah ketika diterapkan dalam banyak produksi film dalam waktu yang lama. Akirnya desainer produksi kehilangan esensinya. Bila anda memproduksi sebuah film dianjurkan untuk membuat desain produksi terlebih dahulu agar story board menjadi acuan yang baik bagi kelangsungan shooting secara keseluruhan.
5.      Penata Fotografi ( Director of Photography )
Begitu story board disepakati, kini giliran penata fotografi yang bekerja. Melalui diskusi dengan desainer produksi, sutradara, asisten sutradara, penata artistik, penata fotografi mendapat gambaran lengkap tentang apa asaja yang berlangsung dalam set, bagaimana sebuah adegan berlangsung dan efek yang ingin dicapai. Kemudian ia merancang tata cahaya dan tata kamera yang sesuai kemudian menyusun daftar seputar yang akan dipakai, kamera yang dibutuhkan, jenis film, lensa dan filter lensa serta perlatan khusus lainnya.
Daftar tersebut kemudian diserahkan kepada menejer produksi yang akan memenuhi kebutuhan tersebut. Sementara untuk urusan tata cahaya, setelah rampung merancang komposisi lampu dan filter, untuk bekerja bersama asistennya demi meniptakan komposisi sesuai hasil rancangan penata potografi.
Di indonesia, selama bertahun- tahun jabatan penata potografi sering disalah artikan sebagai operator kamera. Penyebab salah kaprah ini adalah karena tidak memahami perbedaan antara operator kamera dan penata potografi. Karenanya operator kamera dan fotografi dianggap sama.
6.      Asisten Sutradara ( First Assistant Director )
Di tahap pra produksi diperlukan seseorang untuk membantu sutradara menerjemahkan hasil director’s treatment ke dalam script breakdown dan shooting shcedule. Orang ini diberi predikat asisten sutradara 1. Asisten sutradara 1 ini jugalah yang mendiskusikan segala keperluan shooting dengan menejer produksi. Apanila seorang sutaradara mempunyai seorang asisten sutradara 1 dan menejer produksi yang baik, maka bisa dibilang sutradara tersebut tinggal terima jadi, karena semua yang ia butuhkan sudah tersedia.
B.     PRODUKIS FILM
1.      KANTOR PRODUKSI
Kantor produksi adalah jantung produksi film, disinilah semua proses di diskusikan dan dibicarakan. Kantor produksi adalah pusat koordinasi semua pihak, awal dan akhir produksi film dikendalikan dari tempat ini.
Kantor produksi terdiri dari hal- hal berikut:
a.       Ruang rapat ( untuk 6- 10 orang ) dan meja kerja minimal 6 buah. Ketika produksi film mulai dirancang, dibutuhkan komunikasi yang intens dengan banyak pihak. Biasanya rapat produksi hanya berlangsung selama masa pra produksi dan melibatkan orang dengan jumlah terbatas. Menjelang shooting dimulai, rapat antar departemen akan semakin sering dilakukan guna memeriksa kesiapan seluruh departemen.
b.      Komputer Deteskop ( minimal 2 buah ) berikut printer.
Komputer dan printer dibutuhkan bukan sekedar untuk keperluan surat menyurat, namun juga mendukung kerja assisten sutradara dalam merampungkan script breakdown dan shooting schedule.
c.       Mesin Fotocopy Kecil
Sarana ini diperlukan gar perbanyakan dan penyebaran berkas- berkas, seperti skenario script breakdown berjalan sengan efektif. Apabila mengandalkan kedai foto copy, di kawatirkan letak yang cukup jauh dan jam buka yang terbatas bisa mengurangi jam kerja.
d.      Telepon dan Fax
Semakin mendekati pelaksanaan shooting, frekuensi telepon dan fax menjadi sangat tinggi. Sebaiknya keduanya keduanya memiliki saluran yang terpisah agar kegiatan komunikasi tidak terhambat.
e.       Televisi serta VHS, VCD, DVD, dan Laser player
Sarana ini diperlukan untuk mempertunjukan referensi audio visual, mulai dari tahap pembuatan desain produksi hingga menjelang pelaksanaan shooting, baik itu seputar warna dan bentuk pakaian, tata cahaya, tata rias dan gerakan kamera.

2.      PERALATAN KAMERA
Yang dimaksud peralatan kamera adalah semua perlengkapan yang dibutuhkan departemen kamera berikut perlengkapan penunjangnya. Penata fotografi yang menentukan komposisi alat yang dibutuhkan berdasarkan script breakdown, story board, dan rehearsal. Secara umumu peralatan shooting terdiri dari :
a.       Kamera
Shooting format menentukan jenis kamera yang dipakai penata fotografi, apa itu kamera 35mm, kamera 16mm atau kamera betacam SP. Tiap jenis tersebut mempunyai perlengkapan pendukung  seperti lensa dan filter kamera yang berbeda.
Salah satu peralatan kamera adalh grip. Grip merupakan peralatan pendukung gerakan kamera agar hasil shooting sesuai dengan konsep fotografi yang di desain oleh penata fotografi. Grip bisa berupa dolly yaitu semacam kereta kamera, berikut operator kameranya yang digerakkan lewat gerakan mendorong dan menarik. Grip bisa berupa dolly crane,  yakni lensa raksasa tempat kamera diletakkan yang busa digerak- gerakkan ke atas, bawah, samping, kiri dan kanan.
b.      Lampu
Pemilihan jenis dan jumlah lampu berikut lperlengkapan pendukungnya seperti filter lampu sangat tergantung pada diskusi antara penata fotografi dengan penata artistik dan sutradara juga kunjungan ke lokasi shooting.
c.       Kabel
Kabel tidak dapat pisahkan dari lampu dan kamera, karenanya pastikan perusahaan penyewaan peralatan menyediakannya dalam jumlah yang cukup dan jenis yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
Konfirmasi ulang dengan penat fotografi tentang jenis dan jumlah kabel pada lokasi tertentu bisa jadi memerlukan tambahan kabel. Di lokasi shooting akan banyak sekali kabel yang melintang sesuai dengan komposisi lampu.
d.      Perlengkapan pendukung lainnya
Buatlah kebutuhan perlengkapan pendukung untuk film dan periksa ulang semuanya. Catat semua kebutuhan, kalau ada yang belum lengkap, segara hubungi perusahaan penyewaan peralatan atau minta oarng departemen untuk melengkapinya.
3.      LOKASI
Setiap film diproduksi dengan menggunakan satu atau beberapa tempat sebagi lokasi shootingnya. Shootingnya bisa berjalan dengan lancar bila lokasi yang akan digunakan dikelola dengan baik. Manejer lokasi bertanggung jawab menyiapkan lokasi dan mengatasi masalah yang timbul di lokasi. Di Indonesia tidak dibedakan antara menejer dan pencari lokasi. Di indonesia menejer lokasi direkrut dari salah seorang assiaten produksi. Ia kemudian bertanggung jawab atas pencarian dan pengelolaan lokasi hingga shooting dinyatakan usai.
Setelah mendapatkan arahan dari sutradra ia mencari beberapa lokasi yang paling mendekati, kemudian dipresentasikan kepada sutradara. Setelah dipilih beberapa alternatif, menejer lokasi mengajak sutradara, assisten sutradara, penata artistik dan penata fotografi untuk mengunjungi lokasi. Mereka melihat langsung dan mempertimbangkan hal- hal artistik dan teknis untuk merekam gambar di lokasi tersebut.
Bila lokasi yang dipilih sutradara telah selesai di urus administrasi, mulailah asisten sutradara menginformasikan bagaimana adegan akan direkam, tata letak pemain dan set up diberitaukan kepada penata artistik, penata fotografi dan menejer lokasi. Kemudian tim artistik menginventarisir kebutuhannya guna keperluan set dressing dan memenuhi property di lokasi tersebut.
Semua informasi ini diteruskan kepada manejer produksi agar disusun anggaran yang bisa mengakomodasi kebutuhan shooting. Perubahan budget juga ditentukan oleh perubahan lokasi, dan bagaimana lokasi shooting dikelola.
Hal- hal yang harus diperhatikan oleh menejer lokasi dalam mengelola lokasinya, yaitu:
a.       Akses
Bagaimana sebuah lokasi bisa dicapai, berapa waktu yang dibutuhkan dari kantor produksi untuk mencapainya. Inilah pertanyaan awal dari serangkaian pertanyaan yang timbul kemudian. Tingkat kepadatan lalu lintas pada jam tertentu juga tidak boleh luput dari perhatian sesorang menejer lokasi. Untuk lokasi di luar kota sertakan pula informasi penginapan, rumah sakit, dokter jaga, apotik, pasar, dan tempat ibadah.
b.      Ijin
            Secara tertulis ijin harus di dapat dari pemilik lokasi dan pengurus wilayah setempat (RT/ RW, Lurah dan Polisi ).
c.       Keamanan
Banyaknya oarang yang dibawa juga memerlukan perhatian khusus dari sisi penamananya. Bicarakan dengan pengurus wilayah setempat. Jangan ragu untuk meminta bantuan mereka untuk mengamankan lokasi. Tentu dengan mengalokasikan dana untuk pengamanan lokasi tersebut.
d.      Suara
Perikasa kemungkinan suara- suara yang mungkin mengganggu proses shooting. Mayoritas shooting dilakukan dengan merekam suara secara langsung. Untuk itu pastikan bahwa lokasi yang digunakan tersebut bisa mendukung proses itu dengna baik.
e.       Kegiatan Rutin masyarakat sekitar
Sangat mungkin tim sutradara mengunjungi lokasi, semuanya tampak baik- baik saja. Periksa jadwal kegiatan masyarakat pada interval waktu shooting yang akan dilakukan. Pastikan jadwal yang dilaksanakan tidak bersamaan dengan kegiatan besar yang mereka lakukan yang mungkin mengganggu kelancaran shooting.
f.        Barang yang boleh/ tidak boleh digunakan
Buat daftar barang- barang yang mungkin boleh dipinjam untuk keperluaan shooting. Informasikan ke departemen artistik agar mereka bisa mengantisipasi. Upayakan menjauhkan barang yang tidak boleh dipakai dari set. Hindari kemungkinan rusaknya barang yang ada di lokasi.
g.       Sumber Air
Cata darimana sumber air bisa diperoleh. Kamar mandi dan kamar kecil yang memadai merupakan hal penting untuk kelancaran shooting. Periksa apakah mungkin menggunakan yang tersedia atau harus menyiapkan sendiri.  Harus dijelaskan di awal pemakaian, apakah ada biaya tertentu yang hars dikeluarkan untuk itu.
h.       Sumber Listrik
Periksa kemungkinan menggunakan sumber listrik di lokasi, walaupun disitu kita membayar generator.
i.         Cuaca
Catat semua informasi yang berkaitan dengan perubahan cuaca secermat mungkin termasuk arah mata angin, terbit, dan terbenamnya matahari.
j.        Foto lokasi
Foto- foto yang digunakan sewaktu manejer lokasi mempresentasikan lokasi kepada sutradara. Buat foto lokasi dari berbagai sudut. Hal ini memudahkan tim kerja yang lain untuk mengidentifikasi ruang tempat shooting akan berlangsung. Selain foto, lazim juga digunkan untuk menyempurnakan storyboard.
k.      Denah lokasi
Setelah urusan administrasi selesai, buat denah lokasi selengkapnya dengan memperhatikan semua butir di atas. Tentukan tempat parkir untuk semua kendaraan dan generator. Gambarkan letak kamar mandi, kamar ganti, meja rias, catering dan generator. Buat denah dengan mudah dan dapat dipahami oleh semua orang.
            Sewaktu shooting berlangsung, manejer lokasi menjadi orang yang pertama masuk kelokasi dan yang terakhir meninggalkan lokasi. Ia memastikan semua kelengkapan yang dibutuhkan dari sebuah lokasi tersedia dan terpelihara dengan baik. Sebelum meninggalkan lokasi, ia memastikan semua sampah dan kotoran telah dibersihkan dan dibuang ke tempatnya. Segala kerusakan yang telah ditimbulkan oleh pelaksana shooting dibicarakan dengan pemilik lokasi dan diselesaikan dengan baik. Ia menginformasikan hal- hal khusus yang tidak boleh dilakukan (berdasarkan permintaan pemilik lokasi ) oleh kru selama mereka berada di lokasi.
            Pastikan semua hal yang berkaitan dengan lokasi telah siap, sebelum tim produksi berangkat menuju lokasi. Segala urusaan administrasi telah diselesaikan. Bekali semua supir dengan fotokopi surat ijin masuk dan meggunakan lokasi. Departemen artistik yang biasanya masuk lebih awal ke lokasi sebaiknya didampingi oleh menejer lokasi agar mereka tidak terlambat dalam melakukan pekerjaannya menyiapkan lokasi. Pastikan juga pemeran mendapat tempat untuk berganti pakaian, makan dan istirahat.
C.     TATA SUARA
Hal yang mendesain tata suara filn adalah:
a.       Apakah dialog akan direkam langsung atau tidak
b.      Apakah film perlu musik
c.       Bagaimana menyusun efek suara
Desain tata suara yang baik memuat tiga elemen semenjak awal. Misalnya kita memerlukan musik, maka sebaiknya dialog dan efek suara dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi film tersebut. Jangan sampai keputusan tersebut dibuat belakangan, akan berakibat ketimpangan dalam film tersebut.
1.      DIALOG
Untuk keperluan merekam dialog, perekam suara yang lazim digunakan di indonesia adalah DAT ( Digital Audio Pet ). DAT punya sejumlah kelebihan, pengoperasiannya mudah, harga pita kasetnya murah dan alatnya ringan serta bentuknya sederhana. Sebelumnya, alat yang lazim digunakan adalah Nagra. Beberapa pihak menyebut kualitas rekaman Nagra lebih baik dibandingkan dengan DAT. Namun karena praktis DAT lebih populer digunakan. Nagra sendiri langka dan sudah jarang digunakan.
Proses perekaman dialog bisa dilakukan dengan dua cara, lansung ( direct sound ) atau tidak langsung ( after recording ). Masing- masing punya kekurangan dan kelebihan masing- masing, dan bisa mengkombinasikan keduanya dalam film.
Kelebihan dari direct sound adalah bahwa suara yang terekam akan mencerminkan mood pemeran saat shooting dilakukan. Dengan begitu suara yang terekam diperkuat oleh gambar dan suasana yang muncul saat shooting. Kelemahan dari direct sound adalah bahwa dilokasi shooting sering muncul suara- suara yang tidak dinginkan dan tidak bisa dikendalikan.
Untuk mengatur komposisi dan mengelola alat guna melakukan direct sound, diskusikan hal ini dengan penata suara (  sound engineer). Pada tahap pra produksi, penata suara bertugas merancang tata suara sehingga mampu menghasilkan suasana yang diinginkan oleh sutradara dan digariskan oleh skenario. Ditahap pasca produksi, penata suara juga membantu editor untuk meletakkan semua elemen suara agar sinkron atau sesuai dengan rekaman ganbar dan suasana yang dinginkan ( sync ).
Selama shooting, penata suara berkoordinasi dengan perekam suara (  sound recordist) dan assistennya ( boom person ) yang mengarahkan mikrofon. Hasil rekaman suara selama shooting di lokasi adalah tanggung jawab sound recordist dan boom person.  Di indonesia, umumnya yang terlibat dalam produksi film adalah sound recordist, tanpa penata suara bahkan terkadang boom person. Tugas penata suara di tahap pasca produksi sering kali dirangkap oleh editor.
After recording memberi keleluasaan untuk merekam suara tanpa gangguan suara di lokasi karena perekaman suaranya dilakukan di studio. Secara teknis, kontrol perekaman ada di tangan kita. Kelemahannya adalah mood  lebih sukar dicapai dibandingkan dengan suara dengan direct sound . Pengisi suara harus menghidupkan kembali emosi yang dimunculkan pemeran pada saat shooting berlangsung. Bisa jadi pengisi suara bukan pemeren itu sendiri, apalagi jika film tersebut adalah animasi. Proses after recording sendiri terkadang membuat kikuk si pengisi suara apabila belum terbiasa.
Apabila kita mampu mengamankan lokasi shooting dari segala kemungkinan gangguan suara, maka pilihan yang terbaik adalah direct sound .Apabila porsi narasi dalam film cukup banyak, sebaiknya menggunakan after reording .
2.      MUSIK
Elemen musik musik dimasukkan untuk mempertegas sebuah adegan, agar lebih kuat maknanya. Apabila musik dimaksudkan sekedar sebagai latar belakang, maka musik masuk kategori elemen efek suara. Misalnya, adegan di sebuah diskotik. Maka suara musik diskotik merupakan efek suara dan bukan musik.
Musik itu sendiri dibagi dua, yaitu: ilustrasi music ( music illustration ) dan theme song. Ilustrasi musik adalah suara, baik dihasilkan melalui instrumen musik atau bukan, yang disertakan dalam suatu adegan guna memperkuat suasana. Penanggung jawab ilustrasi musik disebut ilustrator musik ( music ilustrator ). Pada tahap pra produksi, ilustrator musik berdiskusi bersama sutradara dan produser guna membahas konsep musik film tersebut dan menciptaknan beberapa contoh untuk dipresentasikan.Apabila konsep tersebut diterima, ilustrator bisa membuat stok yang dirasa cocok.
Theme song  adalah lagu yang dimasukkan sebagai bagian dari identitas sebuah film, bisa merupakan lagu yang ditulis khusus untuk film tersebut ataupun lagu yang telah populer sebelumnya. Tentu saja dari aspek hak cipta yang mesti diperhatikan disini. Theme song bisa dikerjakan oleh ilustrator musik ataupun orang lain. Apabila sebuah film, cerita punya sejumlah theme song, kumpulan lagu tersebut kebanyakan dirilis dalam bentuk kaset atau C.
3.      EFEK SUARA ( SOUND EFFECT )
Bunyi gemerincing seonggokan kunci, langkah sepatu di atas lantai keramik, suara pintu mobil ditutup, sura peluit wasit dan suara tangis bayi adalah contoh sound effect  dalam sebuah film.
Suara yang ditimbulkan oleh semua aksi dan reaksi dalam film termasuk dalam elemen efek suara. Efek suara perlu untuk memanjangan telinga penonton, maka penata suara yang baik akan memasukkan semua bunyi yang masuk akal dengan cerita dan menghasilkan semua yang tidak perlu.
TUGAS
1.      Jelaskanlah peran tim inti beserta bagian- bagiannya dalam produksi film dan jelaskan dengan contoh!
2.      Jelaskanlah apa saja yang harus dipersiapakan dalam tahap produksi !
3.      Jelaskanlah tentang tata suara yang digunakan dalam sebuah film
 
TES FORMATIF

1.      Mana yang tidak termasuk kedalam tim inti dalam sebuah produksi film
a.       Sutradara
b.      Assisten peralatan
c.       Manejer produksi
d.      Assisten sutradara
2.      Saiap yang bertanggung jawab atas pembuatan proposal dan penggalangan dana produksi
a.       Associeate producer
b.      Producer
c.       Line producer
d.      Executive pdoducer
3.      Siapa yang melaksanakan sebuah produksi film
a.       Produser beserta departemen produksi yang di pimpinnya
b.      Produser beserta assisten sutradara
c.       Departemen produksi dan sutradara
d.      Sutradara dan assisten sutradara
4.      Dalam produksi film orang yang mempunyai hak untuk mengetahui jalannya produksi tersebut dinamakan
a.       Line producer
b.      Sutradara
c.       Associate producer
d.      Assisten sutradara
5.      Apa yan di lakukan oleh seoarang sutradara dalam menentukan arah pengambilan gambar setip adegan
a.       Scene
b.      Shot list
c.       Shot
d.      Story board
6.      Siapa yang bertanggung jawab dalam operasional produksi mulai dari tahap pra sampai selesainya produksi film, baik administrasi, anggaran, perlengkapan, logistik dan transportasi
a.       Manejer produksi
b.      Sutradara
c.       Assisten produksi
d.      Produser
7.      Siapakah awal predikat perancan produksi dalam sebuah film diberikan
a.       William Bool
b.      Lumiere
c.       Jhon Grierson
d.      Wiiliam Cameron Menzies
8.      Tugas apa yang dilakukan oleh seoarang penata fotografi
a.       Menentukan suasana dan warna yang akan ditampilkan dalam film
b.      Menata ruang dan tat letak perabot
c.       Merancang tata cahaya
d.      Merancang desain yang akan digunakan
9.      Apa saja yang peralatan kator yang harus ada di kantor produksi
a.       Ruang rapat, komputer, mesin fotocopi kecil, telepon dan fax, dan televisi
b.      Ruang rapat, komputer, peralatan tata rias, telepon, dan tempat istirahat
c.       Komputer,  telepon, televisi, kamera, dan peralatan shooting
d.      Komputer, televisi, telepon dan kamera
10.  Apabila kita ingin melakukan pengambilan suara, tetapi ada hal- hal yang menganggu dalam pengambilan suara tersebut, maka kita menggunakan perekam
a.       Direct sound
b.      After recording
c.       After sound
d.      Direct recording

SENARAI

1.      Executive producer adalah orang yang menjadi inisiator produksi sebuah film dan merekalah yang bertanggung jawab atas pembuatan proposal dan penggalangan dana produksi
2.      Associate Produser adalah satu atau sejumlah orang yang punya hak mengetahui jalannya produksi maupun mengajukan pertanyaan- pertanyaan seputar produksi
3.      Line producer adalah seorang penyelia, tugasnya membantu memberikan masukan dan alterntif atas masalah- masalah yang dihadapi seluruh departement dlam lingkup manejarial dan dalam batas anggaran yang sudah disepakati
4.      Director’s treatment yaitu konsep kreatif sutradara tentang arahan gaya pengambilan gambar
5.      Disainer produksi adalah penerjemah apa yang jadi keinginan kreatif sutradara dan merancangnya.
6.      Grip merupakan peralatan pendukung gerakan kamera agar hasil shooting sesuai dengan konsep fotografi yang di desain oleh penata fotografi.
7.      Direct sound adalah bahwa suara yang terekam akan mencerminkan mood pemeran saat shooting dilakukan secara langsung
8.      After recording adalah suara tidak langsung, yang memberi keleluasaan untuk merekam suara tanpa gangguan suara di lokasi karena perekaman suaranya dilakukan di studio
9.      Boom person adalah assisten
10.  Sound recordist adalah perekam suara
11.  Sound engineer adalah penata suara
12.  Theme song  adalah lagu yang dimasukkan sebagai bagian dari identitas sebuah film, bisa merupakan lagu yang ditulis khusus untuk film tersebut ataupun lagu yang telah populer sebelumnya
13.  Sound effect adalah efek suara





KUNCI JAWABAN TER FORMATIF

1.       D
2.      D
3.      A
4.      C
5.      B
6.      A
7.      D
8.      C
9.      A
10.  B


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar